Thursday, 29 December 2016

Fenomena Kampung Arab

Nama         :        Afrilia wulandari

Kelas          :        3SA10-10614417
Tugas         :        Keparawisataan

Fenomena Kampung Arab


                Puncak bogor adalah salah satu tempat destinasi wisata berlibur yang biasanya dikunjungi oleh banyak orang yang berada di sebuah daerah pegunungan yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Puncak Bogor berada di ketinggian 70km di sebelah Selatan Jakarta. Terdapat kurang lebih 15 wisata di Puncak Bogor diantaranya ada Taman Wisata Matahari, Taman Safari Indonesia, Paralayang , beberapa curug dan lain-lain.

Image result for wisata matahari puncak      Image result for paralayang puncak

Image result for safari puncak
                Bagi warga Jakarta tempat wisata bogor ini adalah tempat yang wajib dikunjungi sebagai tempat pelampiasan dari beberapa penatnya rutinitas, selain didukung oleh tempat yang sejuk, terdapat banyak tempat-tempat wisata dan juga jarak yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota Jakarta. Tempat ini banyak dikunjungi orang dalam ( Lokal ) maupun orang luar ( Treveller ) yang menjadikan Puncak Bogor setiap tahunnya menjadi ramai dan menjadi tempat favorit untuk keluarga.
            Banyak turis berdatangan dari berbagai negara karena tempat ini juga menjadi tempat tujuan mereka dan tak heran jika kalian akan bertemu dengan orang-orang berparas timur tengah disana bahkan kalian akan melihat mereka di sepanjang Jalan Cisarua-Bogor. Wilayah-wilayah ini juga terkenal sebagai Kampung Arab.  Banyaknya orang timteng ( Timur Tengah) yang senang berkunjung ke daerah sejuk ini , mereka menyebut kawasan puncak sebagai Jabal Al-Janah dan biasanya orang-orang timteng ini menghabiskan masa holidaynya disini selama beberapa bulan atau beberapa minggu.
                Fenomena  Kampung Arab yang berada di Puncak-Bogor mendatangkan tak hanya wisatawan yang berniat berkunjung untuk liburan disana tetapi juga mendatangkan imigran illegal yang sebagian besar dari daerah Timur Tengah seperti irak, syriah, Pakistan, dan afganistan. Mereka datang ke Indonesia dengan menggunakan kapal layar sebagai imigran illegal yang tidak mempunyai passport.

Sejarah Kampung Arab


            Bermula pada tahun 1955 kawasan Puncak tak sedikit pula orang timteng yang berada disana, mereka menemukan daerah yang nyaman untuk dikunjungi dan mulai menyebarkan berita ke Negara asalnya tentang kawasan Puncak. Lalu pada tahun 1880 kawasan Puncak sudah tersohor di Negara-negara Timur Tengah. Banyak orang timteng yang sengaja pergi ke Indonesia dengan  betujuan ingin berwisata dan berlibur di daerah Puncak tersebut dan ada juga yang bermaksud  ingin menyelamatkan hidup mereka di tengah konflik yang melanda kawasan mereka dengan berimigran ke Negara Australia, tetapi rencana mereka gagal karena jalan untuk menuju ke Negara Australia sudah ditutup karena pengamanan yang ketat sehingga mereka bertetap di Indonsia.


                Sampai saat ini jumlah mereka semakin meningkat pada lima tahun belakangan ini . Untuk turis saja, setiap hari tercatat ada 1.000-1.500 orang asing dan  90 persen di antaranya adalah orang Arab Saudi. Di karenakan Faktor desakan industry wisata para warga asli Puncak tidak tinggal diam mereka segera mencari peruntungan membuka Warung Kaleng, Money changer, menjual kambing dan lain sebagainya. Ada dampak baik dan buruknya mereka berkunjung disini , diantaranya :
Keuntungan       :
1.       Warga bisa mencari rejeki dengan membuka warung kaleng, baber shop, money changer dan usaha lainnya .
2.       Penyewaan villa yang semakin ramai apalagi pada bulan Mei-Agustus.
3.       Pengusaha kambing diuntungkan, karena mereka tidak cocok dengan dengan makanan Indonesia sehingga mereka membuatnya sendiri dengan keluarga.
4.       Tempat wisata menjadi ramai.

Kekurangan        :
1.       Mereka meraih peruntungan untuk bertahan hidup dengan bekerja dan membuka lahan pekerjaan juga, sehingga usaha-usaha penduduk sekitar menjadi tersaingi dan tergeser.
2.       kawin kontrak (nikah siri), adanya tempat prostitusi ini sangat merugikan masyarakat Puncak.
3.       Tidak sopan karena mengganggu warga pada waktu malam hari dengan memainkan lagu pada malam hari dengan keras.
4.       Ada beberapa yang bersikap tidak ramah dengan penduduk sekitar , ada karena factor tidak bisa berbahasa Indonesia dan ada pula sifatnya, sangat berbeda dengan orang Indonesia yang sering menegur sapa dan memberikaan senyuman sebagai salam.
               

Tanggapan masyarakat

          Masyarakat sekitar sudah mengetahui dampak dan akibatnya bagi lingkungan mereka, dan pengurus warga setempat seperti ketua RT, ketua RW, hingga Kepala Daerah sudah mengurusnya ke pihak imigrasi, tetapi sepertinya belum ada tindakkan tegas dari pihak imigrasi untuk menangani masalah ini. Harapan penduduk asli hanya ingin Puncak tetap menjadi tempat wisata dan mereka masih bisa mencari mata pencarian disana. Adanya regulasi supaya keberadaan wisatawan lebih banyak membawa berkah dari pada membawa musibah.

            Bagaimanapun Puncak harus tetap lestari dan tidak ada ikut campur tangan orang luar jangan sampai masalah ini semakin menyebar kewilayah lain, disayangkan sekali bagaimana para imigran gelap tersebut bisa tinggal bahkan kerja disini tanpa adanya izin yang sah. Seharusnya pemerintah sigap terhadap masalah ini dan mencari solusi yang terbaik untuk kasus ini sehingga tidak ada kerugian bagi masyarakat sekitar dan tidak menguntungkan pihak-pihak untuk kepentingan pribadinya saja. Mohon maaf jika ada salah kata yang tidak berkenan disengaja atau tidak disengaja.


 Wassalamualaikum

Wednesday, 18 May 2016

THE SECRET



Nama             :           Afrilia Wulandari
Kelas              :           2SA10
NPM              :           10614417

The Secret

Produser          :           Rhonda Byrne
Sutradara        :           Drew Heriot
Tahun              :           2006

                Sebuah rahasia besar yang sudah lama terkubur, banyak orang yang tidak tahu, rahasia tentang kehidupan ini. Rahasia yang telah diwarisi selama berabad – abad yang disembunyikan , dan dibeli dengan harga yang sangat mahal yang terlebih dahulu telah dipahami oleh orang – orang ternama dalam sejarah : Plato , Galileo , Beethoven , Edison , Carnegie , Einsten dan orang – orang pemikir besar lainnya, ketika anda akan tahu rahasia ini dan anda mulai mempelajarinya anda akan menyadari bahwa anda dapat memiliki dan melakukan apapun dalam hidup ini.
                Apapun yang datang dalam  hidup ini itu  ditarik dengan anda sendiri , sesuatu itu tertarik oleh anda disebabkan adanya gambar – gambar yang kuat diingatan anda atau apapun yang anda pikirkan tertanam dalam benak anda, dan orang – orang hebat menerapkan rahasia ini dalam hidupnya. Jika kau pikirkan kekayaan maka pikiran utama anda adalah kekayaan  tidak ada yang lain dan kekayaan akan ketarik dalam hidup anda.

Wednesday, 20 April 2016

Saturday, 5 December 2015

DISKRIMINASI



Nama                   : Afrilia Wulandari
Kelas                   : 2SA10 (10614417)
Mata Kuliah        : Ilmu Sosial Dasar


Diskriminasi

Pengertian Diskriminasi

            Diskriminasi dalam ruang lingkup hukum hak asasi manusia Indonesia ( human right law ) dapat dilihat dalam Pasal 1 Ayat (3) UU No. 39 Tahun 1999 tetang Hak Asasi Manusia yang berbunyi , “ Diskriminasi adalah setiap pembatasan , pelecehan , atau pengucilan yang langsung atau tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku , ras , etnik , kelompok , golongan , status social , status ekonomi , jenis kelamin , bahasa , keyakinan politik , yang berakibat pengurang , penyimpangan , atau penghapusan pengakuan , pelaksanaan , atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik , ekonomi , hukum , social , budaya , dan aspek kehidupan lainnya”.
           

            Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat yang terjadi karena  kecendrungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain atau ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku , antar golongan , kelamin , ras , agama dan kepercayaan dll.


Faktor Penyebab

1.     Perbedaan Latar Belakang.
2.     Perbedaan Keyakinan , Kepercayaan , dan agama.
3.     Perkembangan sosio cultural dan situasional.
4.     Perbedaan Kepentingan.
5.     Perbedaan Individu.



Contoh Kasus Diskriminasi :

Bali Diskriminatif terhadap Penderita HIV AIDS
TEMPO.CO, Jakarta - Diskriminasi terhadap Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Bali masih cukup tinggi. Bahkan saat mereka meninggal dunia. “Ketika ada warga yang meninggal dunia karena HIV , tidak ada yang mau memandikan,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Gianyar I Dewa Oka Sedana dalam Rapat Konsultasi (KPA) Bali dengan pejabat dan desa adat di Gianyar Bali, kemarin.

Menurut Sedana, dari rumah sakit mayat langsung dimasukkan ke peti yang sangat rapat karena dianggap HIV akan menular melalui udara. Mayat langsung dibawa ke kuburan untuk dimakamkan tanpa dibuka kembali. “Terpaksa kami yang membuka mayat dan memandikannya untuk menunjukkan bahwa tidak masalah menyentuh mayat ODHA,” kata Sedana.

Lebih buruk lagi, kata Sedana, keluarga yang ditinggalkan kemudian dijauhi oleh warganya. Bahkan anaknya pun seolah-olah tidak boleh ikut bersekolah. Baru setelah KPA Gianyar melakukan pendekatan, warga sekitar bersedia menerima kembali.

Sedana menjelaskan kondisi HIV AIDS di Gianyar kian mengkhawatirkan. Jika pada 2010 hanya ditemukan 181 kasus, pada 2011 meningkat menjadi 399 kasus. Bila tidak diantisipasi kasus-kasus diskriminasi akan semakin tinggi, sehingga mempersulit upaya penanggulangan HIV.

Penularan HIV diduga dipengaruhi oleh penyebaran kafe remang-remang yang menjadi tempat prostitusi terselubung. Kafe itu masuk ke pedesaan dan mengundang kehadiran pria dewasa dan remaja menjadi pengunjungnya. KPA sejauh ini belum dapat mengintervensi agar kesehatan para pekerja seks komersial (PSK) tetap terjaga dan tidak menjadi penular HIV.

Ketua Tim Advokasi KPA Bali Made Molin Yudiasa menegaskan diskriminasi terhadap ODHA harus ditekan agar gunung es dalam penyebaran HIV bisa diungkapkan. Diskriminasi menghambat niat orang-orang yang berisiko tinggi untuk melakukan tes sukarela. “Kalau terjadi pembiaran, kita akan mengalami lost generation karena terengut oleh virus ini,” ujarnya.

Molin mengatakan perlunya pengaturan kafe remang-remang di pedesaan. Kalaupun tak bisa dilarang harus ada aturan bahwa para pekerja wanita di kafe itu harus diperiksa secara rutin kesehatannya. Bila ditemukan mereka terkena penyakit infeksi menular seksual (IMS), bahkan HIV, kafe itu harus ditutup.

Wakil Bupati Gianyar Dewa Made Sutanaya menjanjikan melakukan penertiban kafe-kafe di Gianyar. “Kami sudah mengundang para pemilik kafe dan meminta yang illegal segera mengurus izin. Soal kesehatan akan diakomodasi dalam menentukan persyaratan perizinan,” katanya.

Perkembangan Teknologi Satra
Sastra Siber
Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi informasi, berkorelasi  dengan meningkatnya berbagai logika dan pemikiran manusia. Kehidupan sastra turut pula makin berkembang, termasuk  jumlah dan kalangan peminatnya. Semuanya itu memperlihatkan  tingginya kesadaran, kemampuan, serta   kemauan para peminat dan   pihak penggiat sastra.   
     Kemunculan sastra siber  seputar tahun 2001 seiring dengan merebaknya internet di Indonesia adalah sebuah keniscayaan.  Sastra siber adalah aktivitas sastra yang memanfaatkan fasilitas komputer dan internet, yang dapat dikatakan suatu revolusi, sekaligus transformasi dalam dunia sastra.  Sebelum dikenal sastra siber, publikasi karya sastra sebenarnya sudah memanfaatkan teknologi yang ada. Kita   mengenalnya dengan sebutan sastra koran, sastra majalah, atau    sastra buku, yang menggunakan koran, majalah, atau buku sebagai media penyebarannya.  
     Kehadiran jenis sastra siber  ditengarai dengan terbitnya buku Graffiti Gratitude pada  2001. Kemunculan sastra elektronik—lazim juga disebut sastra digital--yang mewarnai perjalanan sastra di Indonesia banyak kalangan yang serta-merta menerimanya dengan tangan terbuka meskipun  ada pula yang menyikapinya dengan sebelah mata. Disambut secara positif karena kehadiran sastra siber dapat dengan mudah dan cepat diakses oleh kalangan yang lebih luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain itu, kehadiran sastra siber melalui media internet memberi peluang bagi penulis yang bergiat di bidang sastra untuk memberikan sumbangsihnya, baik berupa karya maupun pemikiran atau tanggapan terhadap karya sastra.  Disambut negatif karena sastra siber dianggap tidak lebih dari sekadar upaya main-main saja.  Sastra siber itu  juga dikatakan sebagai sastra yang kualitasnya sangat kurang dan tidak memberikan kemajuan yang berarti dalam khazanah sastra Indonesia. Bagaimanapun harus diakui, misalnya dalam mengapresisi puisi atau sajak, sastra siber menyajikan tambahan aksesori yang dalam sastra cetak tidak ditemukan. Dalam puisi digital yang berbasis teknologi internet, misalnya,  para peserta didik atau penikmat lainnya bisa lebih akrab dan lebih intens menghayatinya karena  ada rajikan baru berupa, antara lain  tampilan latar panggung yang menarik, berkas cahaya warna-warni, kostum atau busana yang menawan, juga iringan musik semisal bunyi tetabuhan etnik tertentu. 
     Berdasarkan ulasan di atas,  perkembangan teknologi  moden sekarang ini pasti  akan berpengaruh besar terhadap budaya suatu bangsa, tidak terkecuali sastra. Seperti disebut di atas, tentunya berkembangnya teknologi di satu sisi akan berdampak positif, tetapi   di sisi lain bisa berdampak   negatif.  Begitu juga terhadap kehadiran sastra melalui media elektronik.  Namun,  kita tidak perlu merisaukan sastra siber yang  bagi   sebagian pemerhati sastra mengatakannya sesuatu yang tidak bermutu,   yang kelak akan tersingkir dengan sendirinya. Hal yang jelas adalah bahwa perjalanan waktulah yang akan menentukan apakah karya  sastra digital tersebut akan tetap eksis dan/atau berterima atau tidak.

Sumber         :
·        http://www.slideshare.net/hallotugas/diskriminasi
·        http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1527
·        http://nasional.tempo.co/read/news/2012/01/11/058376704/bali-diskriminatif-terhadap-penderita-hiv-aids

Monday, 23 November 2015

KESENJANGAN ANTARA DESA DAN KOTA

Nama                         :  Afrilia Wulandari
Kelas                         :  2SA10 (10614417)
Mata Kuliah             :  Ilmu Sosial Dasar


KESENJANGAN ANTARA  DESA DAN KOTA

Berita ini tentang : Kesenjangan harga gas elpiji terhadap masyarakat desa dan kota

Masyarakat Pedesaan Pikir-Pikir Beli Elpiji 12 KG
               
Di Indonesia, ELPIJI digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel) hingga industri. Berbagai alasan para konsumen dalam menggunakan ELPIJI yaitu tingkat kebersihannya dan kestabilannya dalam pembakaran, lebih fleksibel, dan ramah lingkungan. ELPIJI sudah sangat popular di kalangan masyarakat menengah ke atas. Sejak tahun 2007, pemerintah menggulirkan program Konversi Minyak Tanah ke ELPIJI, dengan tujuan untuk mengubah pengguna minyak tanah bersubsidi yang mayoritas merupakan kalangan masyarakat ekonomi lemah menjadi pengguna ELPIJI. Dengan demikian, pemerintah dapat memperhitungkan penghematan biaya dan akses kepada masyarakat ekonomi lemah terhadap bahan bakar yang lebih bersih.
Dengan pemberian subsidi 3 kg, maka harga jual dapat ditekan lebih rendah dan masyarakat pun dapat memperolehnya dengan relatif mudah. Bagi masyarakat miskin, membeli gas elpiji seharga Rp 15,000 per tabung sangat memberatkan, karena penghasilan mereka tiap hari hanya cukup untuk makan sehari, bahkan terkadang kurang. Selain itu, kebutuhan prioritas masyarakat tertentu juga penting. Sebagai contoh, masyarakat pedesaan di lereng-lereng pengunungan tidak begitu membutuhkan gas elpiji karena mereka bisa mendapatkan bahan bakar berupa kayu, batu bara, atau briket yang bisa didapatkan dengan cuma-cuma dan bisa dibuat sendiri.
Permasalahan saat ini, pihak PERTAMINA membuat program baru yaitu mengalihkan para konsumen ELPIJI bersubsidi 3 kg menjadi konsumen ELPIJI non subsidi 12 kg. Pengalihan ini dijalankan untuk memberikan kesempatan konsumen menengah atas agar nelakukan sesuatu sesuai status ekonominya atau haknya. Langkah awal PERTAMINA dalam hal ini yaitu dengan menaikkan harga ELPIJI non subsidi 12 kg dari tahun 2014 hingga 2016 mendatang. Meskipun program ini belum disetujui penuh oleh Menko Perekonomian dan Pemerintah, namun pihak PERTAMINA tetap akan menjalankan aksi korporasi ini dan berharap konsumen menengah ke atas tidak keberatan dengan harga-harga kenaikkannya. Sejak pengumuman kenaikan harga ELPIJI 12 kg pada pekan lalu, 10 September 2014, tabung ELPIJI 3 kg di beberapa kota semakin sulit didapatkan.
Akibatnya masyarakat terpaksa beralih menggunakan ELPIJI 12 kg Dengan terjadi kelangkaan ini, masyarakat ekonomi menengah ke bawah akan merasa keberatan dalam menanggapi hal ini. Dalam menanggapi hal ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi ini dengan cepat. Penulis setuju dengan kenaikkan harga gas ELPIJI maupun beralih ke ELPIJI 12 kg dan penulis juga golongan menengah ke bawah. Hanya saja, pemerintah dan pihak PERTAMINA harus bekerjasama memberikan akses dan pelayanan yang baik terhadap masyarakat menengah ke bawah yaitu dengan memberikan tabung gas ELPIJI non subsidi 12 kg secara gratis, sehingga masyarakat menengah ke bawah tidak keberatan membeli isi ulang gas 12 kg harga saat ini (sudah dinaikkan).

Ø    Kenapa pihak PERTAMINA mengalihkan para konsumen ELPIJI bersubsidi 3 kg menjadi konsumen ELPIJI non subsidi 12 kg ?
1.      Untuk memberikan kesempatan konsumen menengah atas agar melakukan sesuatu sesuai status ekonominya atau haknya.
2.      Dan harga dasar gasnya pun sudah menaik.

Ø    Apa penyebab pihak PERTAMINA menaikkan harga gas elpiji 12kg?
Kenaikan harga elpiji 12 Kg perlu dilakukan karena Pertamina tidak mau mengalami kerugian seperti yang terjadi pada penjualan BBM. Pertamina mengaku sudah mengalami kerugian sebesar Rp 48 miliar per hari, dengan menjual bensin Premium di bawah harga keekonomian.
Ø    Bagaimana cara untuk menangani kesenjangan pada masyarakat menengah kebawah?

pemerintah dan pihak PERTAMINA harus bekerjasama memberikan akses dan pelayanan yang baik terhadap masyarakat menengah ke bawah yaitu dengan memberikan tabung gas ELPIJI non subsidi 12 kg secara gratis, sehingga masyarakat menengah ke bawah tidak keberatan membeli isi ulang gas 12 kg harga saat ini (sudah dinaikkan).

Sumber                :               http://www.kompasiana.com/akhmad.alwan/masyarakat-     pedesaan-pikir-pikir-beli-elpiji-12-kg_54f976aca33311f4548b4734

Saturday, 7 November 2015



Nama                     :       Afrilia Wulandari
Kelas                      :       2SA10 ( 10614417 )
Matakuliah           :       Ilmu Sosial Dasar

STRATIFIKASI SOSIAL

1)             Pelapisan sosial ( Stratifikasi Sosial )
          Masyarakat terbentuk dari individu-individu . Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social, dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstara.

2)   Ciri - Ciri Pelapisan Sosial.

a)     Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan - perbedaan hak dan kewajiban.
b)    Adanya kelompok - kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak - hak istimewa.
c)     Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
d)    Adanya orang – orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hukum ( cutlaw men ).
e)     Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
f)      Adanya perbedaan standar ekonomi dan di dalam ketidak samaan ekonomi itu secara umum.

3)  Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)

Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Stratifikasi sosial bersifat tertutup terdapat pada masyarakat berkasta dan masyarakat feodal.

Bali

Salah satu contoh sistem stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta pada masyarakat Bali. Di Bali, seseorang yang sudah menempati kasta tertentu sangat sulit, bahkan tidak bisa pindah ke kasta yang lain. Seorang anggota kasta teratas sangat sulit untuk pindah ke kasta yang ada di bawahnya, kecuali ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh anggota tersebut.
Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Hindu, meskipun tidak serumit bentuk yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan penempatan orang ke dalam 4 kasta yang berbeda:

○ Brahmana (pendeta)
○ Ksatria (penguasa / ksatria )
○ Wesia (pedagang)
○ Sudra (petani)


Sumber  :