Nama : Afrilia wulandari
Kelas : 3SA10-10614417
Tugas : Keparawisataan
Fenomena Kampung Arab
Puncak bogor adalah salah satu tempat
destinasi wisata berlibur yang biasanya dikunjungi oleh banyak orang yang berada
di sebuah daerah pegunungan yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Puncak Bogor berada di ketinggian 70km di sebelah
Selatan Jakarta. Terdapat kurang lebih 15 wisata di Puncak Bogor diantaranya
ada Taman Wisata Matahari, Taman Safari Indonesia, Paralayang , beberapa curug
dan lain-lain.
![Image result for wisata matahari puncak](file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
![Image result for paralayang puncak](file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
![Image result for safari puncak](file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Bagi warga Jakarta tempat wisata
bogor ini adalah tempat yang wajib dikunjungi sebagai tempat pelampiasan dari
beberapa penatnya rutinitas, selain didukung oleh tempat yang sejuk, terdapat
banyak tempat-tempat wisata dan juga jarak yang tidak terlalu jauh dari Ibu
Kota Jakarta. Tempat ini banyak dikunjungi orang dalam ( Lokal ) maupun orang
luar ( Treveller ) yang menjadikan Puncak Bogor setiap tahunnya menjadi ramai
dan menjadi tempat favorit untuk keluarga.
Banyak turis berdatangan dari
berbagai negara karena tempat ini juga menjadi tempat tujuan mereka dan tak heran
jika kalian akan bertemu dengan orang-orang berparas timur tengah disana bahkan
kalian akan melihat mereka di sepanjang Jalan Cisarua-Bogor. Wilayah-wilayah
ini juga terkenal sebagai Kampung Arab. Banyaknya orang timteng ( Timur Tengah) yang
senang berkunjung ke daerah sejuk ini , mereka menyebut kawasan puncak sebagai
Jabal Al-Janah dan biasanya orang-orang timteng ini menghabiskan masa
holidaynya disini selama beberapa bulan atau beberapa minggu.
Fenomena Kampung Arab yang berada di Puncak-Bogor
mendatangkan tak hanya wisatawan yang berniat berkunjung untuk liburan disana
tetapi juga mendatangkan imigran illegal yang sebagian besar dari daerah Timur
Tengah seperti irak, syriah, Pakistan, dan afganistan. Mereka datang ke
Indonesia dengan menggunakan kapal layar sebagai imigran illegal yang tidak mempunyai
passport.
Sejarah Kampung Arab
Bermula
pada tahun 1955 kawasan Puncak tak sedikit pula orang timteng yang berada
disana, mereka menemukan daerah yang nyaman untuk dikunjungi dan mulai
menyebarkan berita ke Negara asalnya tentang kawasan Puncak. Lalu pada tahun
1880 kawasan Puncak sudah tersohor di Negara-negara Timur Tengah. Banyak orang
timteng yang sengaja pergi ke Indonesia dengan
betujuan ingin berwisata dan berlibur di daerah Puncak tersebut dan ada
juga yang bermaksud ingin menyelamatkan
hidup mereka di tengah konflik yang melanda kawasan mereka dengan berimigran ke
Negara Australia, tetapi rencana mereka gagal karena jalan untuk menuju ke Negara
Australia sudah ditutup karena pengamanan yang ketat sehingga mereka bertetap
di Indonsia.
Sampai
saat ini jumlah mereka semakin meningkat pada lima tahun belakangan ini . Untuk
turis saja, setiap hari tercatat ada 1.000-1.500 orang asing dan 90 persen di antaranya adalah orang Arab
Saudi. Di karenakan Faktor desakan industry wisata para warga asli Puncak tidak
tinggal diam mereka segera mencari peruntungan membuka Warung Kaleng, Money
changer, menjual kambing dan lain sebagainya. Ada dampak baik dan buruknya
mereka berkunjung disini , diantaranya :
Keuntungan :
1.
Warga bisa mencari rejeki dengan membuka warung
kaleng, baber shop, money changer dan usaha lainnya .
2.
Penyewaan villa yang semakin ramai apalagi pada
bulan Mei-Agustus.
3.
Pengusaha kambing diuntungkan, karena mereka
tidak cocok dengan dengan makanan Indonesia sehingga mereka membuatnya sendiri
dengan keluarga.
4.
Tempat wisata menjadi ramai.
Kekurangan :
1.
Mereka meraih peruntungan untuk bertahan hidup
dengan bekerja dan membuka lahan pekerjaan juga, sehingga usaha-usaha penduduk
sekitar menjadi tersaingi dan tergeser.
2.
kawin kontrak (nikah siri), adanya tempat
prostitusi ini sangat merugikan masyarakat Puncak.
3.
Tidak sopan karena mengganggu warga pada waktu
malam hari dengan memainkan lagu pada malam hari dengan keras.
4.
Ada beberapa yang bersikap tidak ramah dengan
penduduk sekitar , ada karena factor tidak bisa berbahasa Indonesia dan ada
pula sifatnya, sangat berbeda dengan orang Indonesia yang sering menegur sapa
dan memberikaan senyuman sebagai salam.
Tanggapan masyarakat
Masyarakat sekitar sudah mengetahui
dampak dan akibatnya bagi lingkungan mereka, dan pengurus warga
setempat seperti ketua RT, ketua RW, hingga Kepala Daerah sudah mengurusnya ke
pihak imigrasi, tetapi sepertinya belum ada tindakkan tegas dari pihak imigrasi
untuk menangani masalah ini. Harapan penduduk asli hanya ingin Puncak tetap menjadi
tempat wisata dan mereka masih bisa mencari mata pencarian disana. Adanya
regulasi supaya keberadaan wisatawan lebih banyak membawa berkah dari pada
membawa musibah.
Bagaimanapun Puncak harus tetap
lestari dan tidak ada ikut campur tangan orang luar jangan sampai masalah ini semakin
menyebar kewilayah lain, disayangkan sekali bagaimana para imigran gelap
tersebut bisa tinggal bahkan kerja disini tanpa adanya izin yang sah.
Seharusnya pemerintah sigap terhadap masalah ini dan mencari solusi yang terbaik
untuk kasus ini sehingga tidak ada kerugian bagi masyarakat sekitar dan tidak
menguntungkan pihak-pihak untuk kepentingan pribadinya saja. Mohon maaf jika
ada salah kata yang tidak berkenan disengaja atau tidak disengaja.
Wassalamualaikum
No comments:
Post a Comment